Jumat, 03 Februari 2017

it's been a while


It's been a while since the last time i post on this site, really. Maybe it was two years ago, I wrote something here. Time flies so fast, huh? I'm currently 21 years old right now. Iya, jadi tua banget rasanya kalau ingat kapan pertama kali bikin blog ini. Postingan zaman SMP masih ada, seriously. Kalau dibaca ulang jadi lucu aja, gitu. Bahkan ada postingan tentang cheat game The Sims 2 for PS 2. Hahahaha kocak. (It has been deleted before I publish this post, tho).

So, what's up? It's now 2017. Well, nothing much lately. But I must say that 2016 was really unpredictable for me, I guess. Many things happened in one year, I could tell. Tapi, aku sedikit merasa bersalah sudah mengabaikan blog ini Banyak momen yang terlewatkan untuk ditulis. But since it's my virtual diary I might try to fulfill this blog. Soalnya, belakangan memang lebih suka menulis di tumbr (iya, tumblr memang jadi lebih populer somehow), selain tumblr, aku juga lagi suka sama Medium walaupun nggak banyak yang ditulis di sana. Itu sebabnya blog ini sedikit terabaikan.

2016 sudah berlalu secara resmi. Tapi pelajaran dari 2016 yang nggak bakalan aku lupa. The good thing about last year is, I got to go abroad. Not quite far, but still fair enough for me as a newbie traveler, I guess? I got to visit Thailand last year for a conference of Vet Students in Asia. Bad thing also happened to me, bisa dibilang cukup banyak. I kind of blaming myself back then. But past is past, right? To me, last year was a joke-torturing-happy-random year (sorry, haha). Intinya gado-gado lah. Kuliah juga hectic, begitu juga organisasi. Yes, aku masih ikut organisasi tahun lalu. I guess quitting is not in my dictionary. Sampai sekarang sih masih mikir, kalo aku gila buat keputusan mau join lagi sama organisasi. Tapi banyak kok pelajaran yang aku dapat di tahun kemarin. Walaupun masih aja kebiasaan goler-goler di kasur tetap ada.

What I learned from last year is, I got to be stronger, I'm more aware with people around me, especially in my inner circle. I also learned about acceptance as well. I get to know that everything that we do, is gonna be paid later. Good or bad. Bahkan hal terkecil pun. I tend to believe it that way, so when someone do bad things to me, I'll just take a short-term angry/sad moment and then I'll give the rest to Allah.

So, I hope I could write properly this year. Hopefully.

Rabu, 08 Juli 2015

Dengan Menyebut Nama Allah


Serahkanlah hidup dan matimu.
Serahkan, pada Allah semata.
Serahkan, duka gembiramu.
Agar damai senantiasa hatimu.

Penggalan lirik lagu itu terus menggema di pikiranku. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang dikatakan di sana adalah benar. Bahwa apapun, akan selalu bermuara padaNya. Segala keputusan, perbuatan, harapan, pencapaian, kesedihan, semua berasal dariNya.

Liriknya dalam. Aku bahkan baru menyadari itu. Bulan ini bulan baik, memang. Bahkan aku begitu tak menduga akan cepat bertemu bulan penuh rahmat ini, dan masih diberi kesempatan untuk mengalaminya. Mungkin aku bukan yang terbaik dalam menjalani bulan ini. Aku cukup sadar akan hal itu. Aku masih sangat kurang bila dibanding jutaan umat diluar sana. Ya, aku bahkan masih merasa jauh dari kata baik. Tapi aku percaya Allah Maha Tahu. Lagi-lagi, serahkan saja semua padanya. Tak perlu mengumbar kesedihan, kegembiraan dengan menulis status (ini peringatan untuk diriku sendiri). Cukup padaNya. Entahlah, I don't even know why I'm writing this. That song just keep playing in my head for the past few days. I just feel like I need to write something about it.

Banyuwangi, 8 Juli 2015. 23.03

Jumat, 19 Juni 2015

Veterinary Integrity and Skill Improvement


HALLO!!! It's been a long time since my last post on this blog... Posting terakhirku waktu menjelang liburan semester 3, (sebelum aku post keabsurdanku di kereta kemarin) dan sekarang aku sudah menemui minggu tenang ke-empat. Time flies so fast! Aku juga sulit percaya akan itu. Nggak nyangka, rasanya baru kemarin aku mengisi KRS untuk semester 4. Hahahaha.

Bicara soal semester 4... banyak sekali cerita dan pelajaran yang terukir di semester genap kali ini. Kalau mau disebutkan satu-persatu, aku belum tentu sanggup. Aku hanya ingin menceritakan satu bagian favorit dari kegiatan non-akademisku di kampus. Tentang VISI (Veterinary Integrity and Skill Improvement). Dari sebelum masuk semester 4, aku sudah mendapat amanah yang menurutku begitu... "berat" dan banyak suka duka (setelah kujalani dan kurasakan).

Jujur saja, aku ingin berada di posisi itu sejak dulu. Tapi, aku sempat lupa, hingga aku benar-benar diamanahi untuk menjadi Direktur (sebutan kerennya Ketua Pelaksana) acara VISI 5. Suatu hal yang cukup membanggakan menurutku bisa menjadi bagian dari konseptor VISI 5. Nggak menyangka juga, dulunya posisiku setahun yang lalu hanya sebagai siswa. Tapi kemarin, selama hampir 3 bulan aku menjadi penanggung jawab VISI 5 yang diselenggarakan oleh IMAKAHI mewakili Bidang Kaderisasi.

Awalnya, aku takut apa yang akan kami susun untuk adik-adik tingkat kami tidak sesuai yang kami harapkan. Rapat hingga larut malam, bergelut dengan susunan acara, hingga cari transportasi di saat long weekend. Semua itu demi VISI 5. Banyak sekali yang sudah aku dapatkan dari kegiatan ini sebagai salah satu konseptor. Selain ilmu, koneksi baru, hingga keluarga baru.
Tanpa orang-orang di sekitarku, tentunya acara ini bukanlah apa-apa. Berkat mereka, teman-teman Pengurus Cabang IMAKAHI Unair, Demisioner, serta para Alumni IMAKAHI, juga adik-adik VISI 5 tentunya acara ini tidak akan pernah ada.

Nama-nama yang selalu mendukung selama jalannya acara ada Mas Dika (Ketua PC IMAKAHI Unair), Sancaka ( Abi a.k.a Wakil Ketua PC IMAKAHI Unair), Fadia (Umi a.k.a Kepala Bidang Kaderisasi), Nirma (Staff Kadersasi selaku penanggung jawab), Faza (Staff Kaderisasi PC IMAKAHI Unair paling wonderful!), Putra, Lisa (Bendahara I yang luar biasa), Maria, Ina, Clarissa, Atlan (Koor Akademik tahan banting), Lia (Mother of PZK PC IMAKAHI Unair), Andi & Ando (Paket Upin & Ipin yang unseparable), Kimalimsy (Koor Sponsor & Danus yang kumisnya unyu), Rio, Habib (Acara Forever), Badiq, Tika (Koor Publikasi & Dokumentasi ter-zzzsuper!), Ndong (Mas Bayu a.k.a Leader Infokom PC IMAKAHI Unair), Mia (Koor Humas paling zzzstrong), Yunita (Koor Konsumsi yang zzzsuabar!), Wihdah, Azhar (Koor Perlengkapan & Logistik a.k.a the most unseen person but i thanked God he's exist whoops), Bintang (Koornya Upin & Ipin, Transport) dan semua yang menjadi bagian dari VISI 5 yang namanya for God's sake banyak banget. Nggak bisa disebut satu-satu. But I'm so thankful for having you guys on the team which we called "Tim ZZZSSSUANGAR". WELL, we are anyway.

Nggak lupa juga ada Dek Kentari yang selalu standby everything time I need to catch up with her and talk about the class in VISI 5. Thanks for being such a superb leader for your lovely friends! You're the real MVP, Ken! I'm sorry if I keep annoyed you or interrupted your happy life by sending endless shitty-chats on your phone lol. Aku harap, dengan selesainya VISI 5 tidak menghentikan langkahmu untuk terus meninggalkan jejak-jejak kebaikan. Nggak hanya Kenta tapi semuanya.
Menurutku semua siswa-siswi VISI 5 lainnya yang bertahan hingga akhir, semuanya sudah luar biasa. Sampai acara World Veterinary Day pun kalian juga sudah sangat membanggakan. I couldn't be more thankful for having you guys here.

Dengan berakhirnya VISI 5, jujur saja aku cukup sedih. Bahkan malam dimana aku sampai di kost setelah outbond, aku sempat menangis sampai sesak napas. Jarang sih, seorang Zhaza nangis sampai kayak gitu. Ngerasa lonely abis pas nyadar nangisnya sendirian. Hahaha. Iya, sempat ada perasaan sedih. Karena nggak terasa. Semua yang sudah disusun dengan memeras pikiran dan tenaga, selesai dalam waktu sekejap. Rasanya ada lubang yang menganga saat itu. Yang biasanya mengisi, jadi pergi. Yang biasanya ribut, jadi sepi.

Entah kenapa malam itu tiba-tiba teringat bagaimana kita dari memulai merancang untuk kegiatan ini. Bagaimana kita menghadapi berbagai kendala, suka, dan duka. Bagaimana kita menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang begitu kritis dari siswa VISI 5. Semua rasanya seperti tumpah saat itu. Andai bisa diulang kembali saat bagian kebersamaan itu. It was precious.
And to be honest, I stalked some students of VISI 5.  I was glad to know that you guys are so proud of yourself as much as I proud of you all. Thanks for choosing VISI as your place to improve yourself to become a good future vet. Thanks for accepting our "so basic" preparations  as the comitee. We knew that you guys secretly want more than what you've got but our capabilities are just not enough. I'd be happy if you guys would replace us in the future and making an upgrade for the next VISI as best as you can and it need to be better than ours.

As it ends, benar-benar terasa ada yang hilang. Tapi, yang tetap membuatku semangat adalah tahun depan. Dimana aku akan bisa melihat bagaimana hasil dari mereka-mereka para siswa-siswi VISI 5. Harapanku, mereka tidak hanya aktif dalam kampus (mungkin seperti itu doktrin dari seinor sejak dulu) tapi mereka bisa mengenalkan nama FKH Unair di dunia luar. Agar rasa bangga terhadap profesi ini tidak hanya disadari oleh sang penyandang profesi.
Once again, I might not tell you how proud I am right now, we can see it as you guys become our next generation. And here is some pics of my lovely VISI 5 during the graduation and other togetherness...

Rabu, 17 Juni 2015

Late night on the train.


I don't know why I still write on this blog. Somehow this site is difficult to leave. I'm on a train while writing this. I cannot even sleep because I don't know, I just don't want to. I'm coming home tonight because I just cannot handle it anymore. I miss my mother soooo  much even if I met her about one month ago. But this Ramadhan feels wouldn't leave me alone. I still cannot accept the fact that this year I'm going to face the final exam in Ramadhan (again). It's not about the fasting or tarawih prayer or any other things relate to Ramadhan. It's about the 'home atmosphere' and I want to feel it at the first week of Ramadhan. It would be different. The first sahur and first night of tarawih prayer would be complete if you are at home. Actually, I was having another plan. I was thinking that I don't really need to go home because there are something to do and I'm gonna waste my time at home without studying. But then, one friend of mine literally change my 'labil-brain'. She said that I really should spend my first week of Ramadhan with my lovely family. And then I start to think like her. When I still have time to go home, why not? To be honest, I'd like to spend my money to go home every week rather than go shopping lol. Because home is just where I belong. It's been two years since I study at Surabaya but I still feel like I was stranded on this city and I feel like I need my mother companion. I don't even know why I'm still writing this. I'm so sorry for my shitty grammar. OK I'm going to sleep. Marhaban yaa  Ramadhan.

Selasa, 16 Juni 2015

Congraduation, to our Chief Department!


Sudah lama banget nggak posting ya. Terakhir akhir semester kemarin hehehe. Mau sedikit cerita tentang wisuda minggu lalu. Jadi... Sabtu, 6 Juni 2015 kemarin Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FKH UNAIR 2014, Mas Phanjat Mukti baru saja diwisuda dan dapat gelar S.Kh.

Awalnya Mas Phanjat nggak kasih kabar apapun ke anak-anak stafnya. Sampai akhirnya, Zhaza dapat info dari salah seorang teman dan ternyata benar. Mas Phanjat akan diwisuda dalam waktu dekat. Langsung deh, kabarin semua anak-anak masnya selama di BEM. Kita semua janjian buat kasih selamat.

Hari itu asli, panas banget dan posisinya kita anak-anak angkatan 2013 mau ujian Patologi di hari Senin. Karena anak Pengmas ciwi-ciwinya 'cukup' kompak dan setia, di tengah resah dan gundah menghadapi Patologi Umum Veteriner, kita masih sempatkan waktu di hari itu buat bela-belain foto dan kasih selamat ke Mas Phanjat. Hampir telat sih, sempat kebingungan juga soal bunga. Tapi akhirnya Zhaza dan Mas Sugeng yang beliin bunganya.

Waktu kita sampai di venue wisuda, which take place at Lobby Rektorat UNAIR, Mas Phanjat ternyata sudah nungguin di halaman sambil foto dan panas-panasan. Langsung deh, aku, Mas Sugeng, Hafida, disusul Tantri, tancap gas buat foto-foto ceria. Cukup lega sih, soalnya ada beberapa teman yang kaget karena datang terlambat dan orang yang mau mereka kasih selamat udah keburu meninggalkan area gedung.

Wisudawan yang dikukuhkan hari itu memang sedikit. Tidak sebanyak jumlah wisudawan yang biasanya digelar di Airlangga Convention Center. Nggak heran kalau prosesinya cukup kilat. Pas Mas Phanjat kasih live report ke kita-kita jam 10.30 aja udah masuk ke rangkaian acara sebelum penutup, yakni doa. Pas baca chat, Zhaza yakin yang kelimpungan di sini nggak hanya Zhaza.

Kocak aja kemarin waktu nonton wisudanya. Mas Phanjat yang dari sananya udah mirip Tulus, jadi makin-makin mirip pas pake toga. Puas foto bareng, kita semua langsung pulang.

Well, seenggaknya walaupun nggak lengkap, masih bisa ketemu dan kasih selamat. Kangen banget sama orang-orang Pengmas. Apalagi kalau ingat dulu, waktu sering kumpul bareng di Gazebo Lama dan SC Ormawa. Pas curhat-curhatan mengenai kegiatan masing-masing. Curhatnya dari mulai tentang perasaan sampai proker. Nggak jarang juga rumpi. Eh, nggak taunya Pak Kepala Departemen sudah wisuda aja.

Satu sih, doa Zhaza. Semoga kami selaku anaknya bisa mengikuti jejak Mas Phanjat. Paling tidak menyamai, atau Inn sha allah melebihi. Aamiin.

Hahahaha nggak tahu kenapa, setiap datang ke wisudaan selalu merinding. Padahal yang terakhir kemarin nggak masuk ke dalam gedung. Tapi tetep aja, doa selalu terucap saat ada di sana. Terbesit di hati kecil ini untuk sesegera mungkin membahagiakan kedua orang tua. Semoga Yaa Rabb... Someday I will!

Sabtu, 29 November 2014

Sabtu, 08 November 2014

Stop complaining, please.


Belakangan aku sedikit sensitif/jengkel/annoyed/sumpek/jengah jika ada yang bilang "Aku sibuk" atau "Aku masih ada acara ini, acara itu, aku capek, aku sibuk terus belakangan ini, aku ingin pulang."

Bukan sirik atau apa, aku mendengar keluhannya saja sudah malas. Boro-boro mau sirik.

Pernah ada teman yang bilang: Kalau kamu merasa jadi yang paling sibuk, kamu secara tidak sadar membuat orang lain merasa paling tidak sibuk atau paling tidak punya kesibukan. (kurang lebih kalimatnya seperti itu)

Semua orang bisa saja sibuk. Sibuk pada perannya masing-masing. Entah itu organisasi di dalam kampus, di luar kampus, di fakultas, atau di lingkungan tempat tinggal, mau yang sibuk dalam lingkup akademik, non-akademik. Yang jelas, semua orang pastilah punya kesibukan masing-masing, terlepas dari apapun peran mereka.

Dan jika kesibukan itu benar-benar kita sukai, tidak mungkin kita akan berkeluh kesah, apalagi didepan orang banyak, dengan bangga mengumbar keluhan kita. Kalau sudah begitu,jelas orang-orang melihat kita bukan orang yang kompeten.

Lebih baik kita jalani saja kesibukan yang semestinya. Bekerja dalam diam, tak banyak mengeluh dan ikhlas. Serta pandai-pandai mengatur waktu. Bukannya terus mengumbar beban diri sendiri ke banyak orang dengan lagak sok penting. Sesungguhnya orang yang paling tidak penting adalah orang yang sok penting. Dan juga orang yang merasa paling sibuk, adalah yang paling tidak mengerti tentang kesibukan itu sendiri, karena dia sibuk mengumbar kesibukannya ke banyak orang agar dilihat.

Pada dasarnya jika bicara soal mengabdi, mengabdi, ya mengabdi. Mengerjakan sesuatu tanpa pamrih, tanpa menuntut untuk dilihat atau bahkan dilirik. Bukan mengharapkan kitanya untuk dilihat, tapi mengutakamakan hasil kerja keras kita untuk dihargai.