2013

Senin, 23 Desember 2013

Jumat, 20 Desember 2013

PR


Menjadi pengagum rahasia memiliki seni tersendiri
Menjadi pengagum rahasia menyenangkan, setidaknya bagi sebagian orang
Namun, menjadi seorang pengagum rahasia juga harus siap
Siap menelan kenyataan bahwa perasaan kita tidak akan tersampaikan,
Atau yang lebih buruk lagi, didahului oleh orang lain, bahkan bisa jadi teman sendiri
Menjadi pengagum rahasia itu pilihan, bukan berarti sepenuhnya tidak mau mengungkapkan
Ada saat dimana dia patut untuk diperjuangkan

Minggu, 01 Desember 2013

The Trouble


"If everyone think that she's okay but you're not, then the trouble is YOU"


Some people just don't realize that sometimes they could be so mean.
Turn the fact upside down and tell lies to everyone.
Keep bragging about their fab life and don't care about the other who can't afford it.
I hate that type of people who act like they’re the victim but in fact, they’re not.
They’re just the attention seekers who beg your attention and love.
I'm sick of things like this.
Like, everything was fine before you spread other's secrets and blame every person you hate.
I'm sick of your drama.
Everyone thinks that everything is fine until you walked in and tell the lies.
I just couldn't believe you anymore, even as a friend.
Like, I don't make friends with mean people. Just like you.
I don't make friends with people who can't keep secrets. Just like you.
I don't make friends with fake people. Just like you.
I know that this might hurt you.
But the fact that you hurt everyone feelings icluding me, makes me think twice.
This is for your good.
You have to stop being a trouble to everyone and making dramas.
Like, you're a big independent girl and you shouldn't do that to everyone.
I know you will hate me after reading this but, once again this is for your good.



Sabtu, 30 November 2013

Sesalku


Aku selalu begini, setiap ada kesempatan, tak pernah mengambilnya dengan baik. Tiap melihat sosok orang yang kusukai ada di depanku, aku tak pernah mampu membuat suasana menjadi 'hidup'. Aku sangat menyesal saat kemarin berpapasan denganmu tapi tidak sempat berkata 'hai'. Dan kamu tahu? Itu semua menyebabkan aku bermimpi tentangmu. Ya, ini konyol. Mungkin kesan buruk tentang diriku sudah kamu capkan begitu saja, mungkin kamu menganggap aku sombong. Padahal tidak, tidak sama sekali. Aku hanya heran, mengapa lidah ini rasanya begitu kelu, dan kaki ini sangat ingin untuk cepat berlalu dari hadapmu ketika kita bertemu. Bahkan mata ini seperti tak ingin melirikmu sedikitpun. Andai aku punya kuasa lebih, tapi apa daya. Kuharap kita bisa berpapasan lagi dan berbicara lebih lama seperti waktu itu.

Jumat, 01 November 2013

Selamat Tinggal Sepuluh~


Hari ini hari baru sekaligus bulan baru. Awal bulan di hari Jumat. Mungkin kebanyakan anak rantau sepertiku bersorak bahagia karena uang bulanan sebentar lagi tiba. Semangat baru juga mulai menggelora, karena biasanya awal bulan dijadikan tonggak untuk memulai sesuatu. Seperti memulai cari gebetan baru, pacar baru atau juga ada yang mulai move on... Atau seperti aku, yang memulai untuk bangkit dari fase kekacauan hati. Ya, aku begitu semangat. Karena aku tak ingin lama-lama terlarut dalam kekacauan-kekacauan lain yang akan menghancurkan mood-ku setiap hari. Jadi, di fase penyembuhan dari kekacauan hati ini, aku ingin mencoba untuk lebih ikhlas, lebih sering tersenyum, lebih sering bergembira, lebih sering bersyukur, lebih sering mengambil pelajaran dari setiap hal yang aku alami, lebih menyayangi diri sendiri, dan lebih sering yang lainnya. Intinya, di bulan ini, aku ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga saja bisa. Tak perlu muluk-muluk membuat tweets "#NovemberWish" yang hampir memenuhi timeline twitter ataupun Facebook. Cukup dengan tindakan kecil sehari-hari. InsyaAllah...

Sebelumnya aku ingin meminta maaf kebada Oktober, karena di bulan ini aku sering uring-uringan tidak jelas. Maaf sekali, terlalu banyak kegalauan yang kualami selama sebulan ini. Semoga kita bertemu lagi tahun depan ya, Sepuluh!



Senin, 14 Oktober 2013

Jumat, 11 Oktober 2013

Keterbukaan


"Be careful who you open up to. Only a few people actually care, the rest are just curios."

"Hati-hatilah kepada siapa kamu terbuka. Hanya beberapa orang yang benar-benar peduli, lainnya hanya penasaran."


Well, setuju banget sama quote di atas. Nggak semua orang bisa dipercaya. Nggak semua orang itu benar-benar care dan mengerti kita. Jujur, aku kadang merasakan hal itu. Sampai-sampai, aku juga jarang menceritakan masalahku sendiri pada orang terdekat sekalipun. Aku lebih memilih untuk memendamnya dan akhirnya jadi sakit hati sendirian. Aku sempat mengalami ketakutan meluapkan masalahku, karena takut privasiku diumbar ke orang banyak dan aku dibuatnya malu. Tak jarang juga aku terlanjur bercerita pada seseorang, namun aku tidak mendapatkan solusi dari masalahku. 

Diantara banyak teman yang kita punya, pasti hampir semuanya ingin tahu tentang masalah yang sedang menimpa kita, ada juga yang apatis. Dan dari mereka yang ingin tahu, hanya sedikit yang bisa memberikan solusi atau jalan keluar. Sisanya, bisa dipastikan akan berlalu setelah tahu masalah apa yang sedang kita hadapi, dan berpura-pura simpati di awal saja.

Lalu, harus curhat kepada siapa?

Kriteria pendengar yang baik, adalah mereka yang terdekat. Jadi, hilangkan gengsi untuk bercerita pada kedua orang tua. Well, aku tahu itu tidak semudah meluapkan cerita pada teman-teman sebaya kita. Pasti akan ada komentar yang diberikan orang tua tentang masalah yang sedang kita hadapi. Tapi, keuntungannya adalah, rahasiamu akan aman. Meski kemungkinan besar di akhir sesi curhatmu orang tua akan memberikan pantangan-pantangan yang berkaitan dengan masalahmu. Misalnya, "Ya sudah, tidak usah lagi berteman dengan si A." "Kalau begitu, kamu jangan pernah pergi ke sana lagi" "Jangan dekati dia lagi" dan pantangan lain.

Saudara kandung bisa jadi alternatif lain bila gengsimu sudah tak tertolong. Dijamin, lebih seru. Jujur saja, karen aku anak tertua, aku lebih sering curhat pada kakak sepupu.

Sahabat juga bisa menjadi tempat mencurahkan isi hati. Namun kewaspadaan harus tetap ada. Karena kemungkinan sahabatmu juga pasti akan cerita ke oran tua mereka soal masalah yang kamu hadapi. Dan yang tadinya tidak boleh diceritakan pada orangtuamu akan ketahuan, akibat orangtuanya juga dekat dengan orangtuamu. Well, this happened to me.

Diary, adalah cara aman apabila perasaanmu sudah terlalu susah untuk diluapkan pada orang terdekat. Inilah hal yang sering aku lakukan. Why? Because I have trust issues, even I can't 100% on my bestfriend.

Tapi satu hal yang paling penting, keterbukaan itu perlu. Meski tidak selalu. Tapi, setidaknya kamu harus punya satu atau dua orang yang selalu bisa mendengarkan keluh kesahmu. Because everybody needs a good listerner for every problem in their life. So, choose your listerner wisely.



With love,
Zhaza Afililla







Senin, 23 September 2013

18


Ya, 21 September kemarin aku genap berusia 18 tahun. Senang? Justru aku sedih, karena tanpa terasa sebentar lagi, aku akan beranjak dewasa. Kata Mama, seseorang dikatakan sebagai 'anak' mulai dari usia 0 sampai dengan 18 tahun. Jadi, aku masih anak-anak. Sebenarnya, aku tidak rela meninggalkan masa-masa indah remaja dan menghadapi kerasnya dunia. Tapi, bagaimana lagi, jatah hidupku di dunia sudah berkurang satu tahun sekarang. Itulah kenapa aku sedih.

Hal lain yang aku pikirkan di ulang tahunku kali ini, adalah apa yang sudah kulakukan untuk dunia selama 18 tahun ini. Ya, aku merasa harus melakukan sesuatu yang berarti untuk bumi. Namun sampai sekarang, aku seperti merasa belum pernah melakukan suatu hal berarti. Bumi ini telah memberiku ruang untuk hidup, tapi aku belum melakukan hal banyak untuknya. Tidak hanya untuk bumi ini, tetapi juga seluruh makhluk yang ada di dalamnya. Semoga Tuhan masih memberikan kemurahanNya yang begitu luar biasa itu dan memberikan waktu untukku lebih banyak lagi hidup di dunia ini. Agar aku dapat melakukan hal-hal berarti untuk bumi ini dan isinya. Aamiin.

Bicara soal ulang tahunku di tahun ini, tidak terlalu spesial. Tapi, ada makna tersendiri di sana. Jadi, menurutku ulang tahun kini sudah tidak penting lagi untuk dirayakan dengan hura-hura atau sekedar mentraktir teman sepermainan dan bersenang-senang. Ulang tahun lebih kepada bersyukur dan berdoa karena masih diberi kesempatan untuk hidup satu tahun lagi oleh Tuhan. Ulang tahun menurutku juga tergantung bagaimana kita memaknainya, memaknai arti pertambahan usia itu sendiri. Supaya kita menjadi lebih bijaksana dalam memanfaatkan usia kita yang semakin sedikit.

Oh ya, aku ingin mengucapkan terima kasih pada seorang teman yang telah memberiku hadiah. Aku sangat bersyukur sekali karena kamu telah berbaik hati meski kita belum kenal lama. Sebenarnya aku sungguh tidak ingin hadiah berbentuk benda. Karena bagiku, hadiah terbaik adalah doa. Tapi tidak jadi masalah, karena kebetulan aku sedang membutuhkannya. Terima kasih teman, sungguh itu sangat bermanfaat.

Terima kasih juga untuk saudara-saudaraku, teman-teman kuliah, teman SMP, teman SMA yang sudah mengucapkan dan mengirimkan doanya untukku. Itu semua sungguh berarti. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua. Aamiin. Aku sayang kalian, rek! Terima kasih sudah ingat dan menyempatkan waktu untuk sekedar mention di twitter, di facebook, atau via SMS.












Terima kasih yang paling aku ingin ucapkan adalah untuk Mama dan Papa. Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua untuk 18 tahun yang begitu hebat ini. Untuk setiap detik yang mereka luangkan untukku hingga detik ini. Mereka adalah dua orang super hebat yang takkan pernah tergantikan. Mereka adalah penyemangat dan dua orang tangguh yang sudah berhasil membawaku ke dunia ini hingga aku menginjak usia 18. Terima kasih Ma, Pa, untuk tahun-tahun indah yang selalu penuh pelajaran dan kenangan. Zhaza tidak akan pernah melupakannya.

Kamis, 11 Juli 2013

Sabtu, 09 Februari 2013

Yearbook!


Nggak terasa sebentar lagi aku udah lulus SMA :') Dua tahun itu singkat banget, dan di saat-saat terakhir gini justru serasa makin deket dan kompak sama anak-anak Pioneers - The Epic Generation of Acceleration Class. Anyway, kita bertujuh, baru aja foto buat project yearbook loh hehehe. Nggak biasanya anak-anak 'freak' kayak kita ini action di depan kamera. Bisa dibilang langka(?). Konsep Pioneers sama kelas lain agak beda. Kita lebih simple, dan mengusung tema 'Escape' semacam bolos gitu. Ini masih teaser doang sih, dari fotografernya. So here we go! Pioneers in action! :)


From left to the right : Pampi, Fara, Kaka, & Tata

From left to the right : Kevin, Me :), Ressi


Trip to Mt. Bromo


Liburan yang lalu, tepatnya tanggal 23 Desember, aku dan keluarga berlibur ke Gunung Bromo. Kita berlima, berangkat dari Banyuwangi sekitar jam 10.00 WIB. Kebetulan, papaku sudah buat janji dengan teman kantornya. Jadi, kita ketemu di daerah Leces, Probolinggo. Perjalanannya seru dan lumayan menengangkan, saat kita mau memasuki tempat wisatanya. Kita harus naik turun bukit gitu. Kocaknya, selama perjalanan menjelang sampai di Bromonya, mama dan adikku yang paling kecil ketakutan. Emang ngeri, sih jalanannya. Saat itu kita mengendarai mobil Avanza, agak mengkhawatirkan, memang pas mau naiknya. Kayaknya sih tracknya emang buat mobil yang 4x4 itu, alias Jeep dan sebangsanya.

Malam itu juga, kita nginep di homestay, milik orang yang tinggal di kawasan Gunung Bromo juga, pastinya. Karena emang waktu itu lagi kehabisan hotel. Tips untuk kamu yang mau berlibur ke Gunung Bromo, sebaiknya booking hotel dari jauh-jauh hari. Kalau perlu, satu bulan sebelumnya. Karena, kalau kehabisan, ya nasib akan berakhir sama seperti aku, harus tidur di homestay. Meski homestaynya nggak jelek-jelek amat, at least kita udah prepare lah ya, kalau mau ke sana.

Nah, besoknya, tanggal 24 Desember dini hari, sekitar jam 3 kita semua dibangunin. Ada dua pilihan, bisa ikut yang jam 3 atau setengah 5. Kalau yang setengah 5 pagi, itu udah ketinggalan sunrise. So, I suggest you to choose 3 AM. Oh iya, sebelumnya, kalau kita tertarik untuk lihat sunrise dan keindahan Gunung Bromo di pagi hari, kita harus cari kendaraan buat ke sana. Kita harus nyewa mobil Jeep. Kalau nggak salah sih waktu itu sekitar Rp 350.000 untuk satu mobil yang muat 5-6 orang. Dan itu nggak cuma kita naiki untuk lihat sunrise aja, nantinya kita juga bakal naik mobil yang sama untuk ke Taman Nasional. Back to the story yeee. Hehehehe.

Jadi, setelah dibangunkan, kita harus sudah menyiapkan persenjataan sebelum berangkat. Tips jangan lupa bawa sarung tangan, jaket, dan topi yang bisa nutupin telinga (kalau aku menyebutnya beanie). Itu semua pokoknya jangan sampai lupa deh. Kalau mau naik untuk melihat pemandangan sunrise, juga jangan lupa pake sepatu. Medannya berat. Nggak lucu kan kalau misalnya kamu pakai sandal jepit terus putus ditengah jalan? 

Setelah 10 menit naik Jeep, kita diturunin di jalan menuju titik untuk menyaksikan sunrisenya. Jadi kita harus jalan sendiri waktu itu. Tips lagi buat yang berjiwa petualang tapi ngirit budget, kalau pas naik menuju tempat untuk menyaksikan sunrise, jangan mau ditawarin untuk naik kuda sama orang-orang di sana. Harganya nyekik bro! Jangan percaya juga kalau bapak-bapaknya pada bilang "Jaraknya 2,5 km lagi,". Itu nggak sejauh itu kok. Buktinya aku kuat *asik*

Usai menempuh medan yang lumayan, aku sudah disambut oleh pemandangan indah dari Gunung Bromo dan Gunung Bathok. Subhanallah, kuasa Allah memang tiada tandingannya. Dijamin 100% deh kalau kalian ke sana, bakalan terpana!

Selesai nonton sunrise dan berfoto ria, aku dan rombongan langsung capcusss ke Taman Nasional. Kita naik Jeep lagi. Selama perjalanan, kita disuguhi pemandangan pasir bekas erupsi dari Gunung Bromo yang belum lama meletus. Serasa off road di padang pasir! Nah, kalau di Taman Nasional ini aku baru mau disuruh naik kuda. Soalnya udah capek-_- Hahahaha. Diantara semua rombongan, cuma aku yang naik kuda. Cukup merogoh kocek sebesar Rp 100.000 kita sudah bisa memanjakan kaki. Itupun kudanya tetep, bapak-bapak yang jagain kudanya juga baik, setia. Waktu itu aku nggak ditinggalin. Hahahahaha.

Sebelum melihat kawah, kita harus menaiki anak tangga. Sekitar 240 anak tangga yang menanti. Perlu tenaga emang, kalau wisatanya ke tempat-tempat sejenis Gunung Bromo dan Candi Borobudur. Tadinya sudah naik anak tangga waktu mau nonton sunrise sekarang naik tangga lagi-_- Waktu itu, aku menaiki tangga sendirian. Bener-bener sendirian. Soalnya semua rombongan masih jalan kaki, aku udah naik kuda duluan. Jadilah aku naik tangga kayak anak hilang.

Kocaknya, begitu sampai di atas, aku lihat orang-orang pada foto di deket kawah, aku udah gaya-gayaan bawa kamera tapi bingung siapa yang motoin-_- Makanya, kalau udah gini, pas kalian ke sana, jangan sampai jalan sendirian. Nah, untungnya ada mas-mas yang berdiri di deket aku. Insting sih mengatakan kalau dia itu fotografer. Terus aku tepuk deh pundaknya mas-mas ini. "Mas, bisa minta tolong fotoin?" tanyaku. Terus bukannya dia yang ngejawab, tapi malah temen-temennya. "Wah, Mbak, nggak salah pilih! Dia ini fotografer..." Insting aku bener :D Bagaikan menemukan harta yang hilang(?) rasanya mau lompat. Apa jadinya kalau aku ketemu orang yang salah dan gabisa megang kamera? Jadilah aku difotoin sama mas ini... Unyunya, mas ini malah senyam-senyum nggak jelas. Pas udah foto, temen-temennya bilang, "Mbak, hadiahnya nomor telepon..." "........" Hening. Terus langsung aja deh aku bilang makasih, dan ngacir nahan malu. 

Sayang aja, pas lihat sunrise dan lihat pemandangan kawah, mama sama papa nggak ikut. Karena jagain adikku yang paling kecil. Tapi nggak papa deh, semuanya udah terbayar kok dengan liburan ini. Karena emang jarang-jarang bisa liburan jauh lengkap sekeluarga. Siangnya, kita langsung balik ke Banyuwangi. Sebenernya mau mampir ke Songa Adventure. Tempat wisata yang menyuguhkan sensasi rafting gitu deh. Tapi karena hujan, jadi batal deh kesana.

That's all ceritanya hehehehe buat yang belum ke Gunung Bromo, you better go there! IT'S NICE AND YOU WON'T REGRET IT! TRUST ME!

So here we go... Some pics from Mt. Bromo :)

























With love Zhaza