18

Senin, 23 September 2013

18


Ya, 21 September kemarin aku genap berusia 18 tahun. Senang? Justru aku sedih, karena tanpa terasa sebentar lagi, aku akan beranjak dewasa. Kata Mama, seseorang dikatakan sebagai 'anak' mulai dari usia 0 sampai dengan 18 tahun. Jadi, aku masih anak-anak. Sebenarnya, aku tidak rela meninggalkan masa-masa indah remaja dan menghadapi kerasnya dunia. Tapi, bagaimana lagi, jatah hidupku di dunia sudah berkurang satu tahun sekarang. Itulah kenapa aku sedih.

Hal lain yang aku pikirkan di ulang tahunku kali ini, adalah apa yang sudah kulakukan untuk dunia selama 18 tahun ini. Ya, aku merasa harus melakukan sesuatu yang berarti untuk bumi. Namun sampai sekarang, aku seperti merasa belum pernah melakukan suatu hal berarti. Bumi ini telah memberiku ruang untuk hidup, tapi aku belum melakukan hal banyak untuknya. Tidak hanya untuk bumi ini, tetapi juga seluruh makhluk yang ada di dalamnya. Semoga Tuhan masih memberikan kemurahanNya yang begitu luar biasa itu dan memberikan waktu untukku lebih banyak lagi hidup di dunia ini. Agar aku dapat melakukan hal-hal berarti untuk bumi ini dan isinya. Aamiin.

Bicara soal ulang tahunku di tahun ini, tidak terlalu spesial. Tapi, ada makna tersendiri di sana. Jadi, menurutku ulang tahun kini sudah tidak penting lagi untuk dirayakan dengan hura-hura atau sekedar mentraktir teman sepermainan dan bersenang-senang. Ulang tahun lebih kepada bersyukur dan berdoa karena masih diberi kesempatan untuk hidup satu tahun lagi oleh Tuhan. Ulang tahun menurutku juga tergantung bagaimana kita memaknainya, memaknai arti pertambahan usia itu sendiri. Supaya kita menjadi lebih bijaksana dalam memanfaatkan usia kita yang semakin sedikit.

Oh ya, aku ingin mengucapkan terima kasih pada seorang teman yang telah memberiku hadiah. Aku sangat bersyukur sekali karena kamu telah berbaik hati meski kita belum kenal lama. Sebenarnya aku sungguh tidak ingin hadiah berbentuk benda. Karena bagiku, hadiah terbaik adalah doa. Tapi tidak jadi masalah, karena kebetulan aku sedang membutuhkannya. Terima kasih teman, sungguh itu sangat bermanfaat.

Terima kasih juga untuk saudara-saudaraku, teman-teman kuliah, teman SMP, teman SMA yang sudah mengucapkan dan mengirimkan doanya untukku. Itu semua sungguh berarti. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua. Aamiin. Aku sayang kalian, rek! Terima kasih sudah ingat dan menyempatkan waktu untuk sekedar mention di twitter, di facebook, atau via SMS.












Terima kasih yang paling aku ingin ucapkan adalah untuk Mama dan Papa. Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua untuk 18 tahun yang begitu hebat ini. Untuk setiap detik yang mereka luangkan untukku hingga detik ini. Mereka adalah dua orang super hebat yang takkan pernah tergantikan. Mereka adalah penyemangat dan dua orang tangguh yang sudah berhasil membawaku ke dunia ini hingga aku menginjak usia 18. Terima kasih Ma, Pa, untuk tahun-tahun indah yang selalu penuh pelajaran dan kenangan. Zhaza tidak akan pernah melupakannya.

0 komentar :